ilmuwan (bagian 2)
Wednesday, March 6, 2019
Add Comment
ilmuwan (bagian 2)
Dilanjutkan ya Bahasan tentang penemu-penemu dalam bidang matematika.
Mungkin ada yang bertanya, kenapa sich menulis tentang penemu matematika?
Jawabannya adalah, biar ada motivasi kalau matematika itu gak sesulit yang
dikira. Yang latar belakangnya yang bukan dari matematika saja bisa menemukan
hal tentang matematika. Oke (ngomong apa sich? Hehe)
Isaac Newton (1642-1727)
Lahir pada keluarga petani Inggris pada hari natal, 1642,
Isaac Newton sebagai seorang pemuda remaja memperlihatkan sedikit harapan
akademis. Ia bosan dengan sekolah, lebih senang membuat layang-layang, roda
air, jam dan perkakas lain. Seorang paman pertama kali mengenali bakat luar
biasa anak tersebut. Ia membujuk ibu Newton untuk memberangkatkan Newton ke
Trinity College dari universitas Cambridge. Disana ia kena pengaruh Isaac
Barrow, seorang pakar ilmu agama dan mahaguru matematika. Barrow melihat di
dalam Newton kemampuan yang lebih besar dari pada dirinya dan menyerahkan
kemahaguruannya kepada Newton pada waktu Newton berusia 26 tahun.
Sebelum itu, sesaat setelah diwisuda dari Trinity, Newton
pergi pulang untuk menghindari wabah penyakit pes 1664-1665. Selama 18 bulan,
sejak Januari 1665, ia menekuni masalah-masalah matematika dan ilmu yang
terkemuka. Tidak terdapat kejeniusan yang dapat dibandingkan penuh dalam
sejarah ilmu. Dalam waktu singkat tersebut, Newton menemukan teorema binomial
umum, elemen dari kalkulus diferensial maupun integral, teori warna-warna, dan
hukum gravitasi universal. Lagrange memuji bahwa Newton lah jenius terbesar
yang pernah hidup dan yang paling mujur, karena hanya sekali sistem semesta
dapat dikembangkan.
Sama seperti kebanyakkan ilmuan lain, Newton adalah seorang
pemeluk agama yang saleh dan dikatakan telah memberikan waktu yang sama banyaknya
untuk mempelajari matematika. Ia meninggal sebagai seorang terhormat pada usia
85 tahun dan dimakamkan dengan kebesaran bangsanya di Westminster Abbey.
Georg Friedrich Bernhard Riemann
Riemann menerima Pendidikan dini dari ayahnya. Pada waktu ia
memasuki Pendidikan tinggi tahun 1846, maksudnya adalah mempelajari ilmu agama
dan ilmu Bahasa-bahasa. Beruntung untuk matematika, ia memilih Universitas
Gottingen., yang telah dan selama 100 tahun berikutnya tetap merupakan pusat
matematika dunia. Disana ia kena pengaruh W.E Weber, seorang fisikawan kelas
satu, dan Karl F. Gauss, matematikawan terbesar saat itu. Seseorang tidak perlu
menginginkan guru yang lebih baik. Pada tahun 1851 ia menerima Ph.D nya di
bawah Gauss, setelah itu ia tinggal di Gottingen untuk mengajar. Ia meninggal
karena tbc 15 tahun kemudian.
Hidupnya singkat, hanya 39 tahun. Ia tidak mempunyai waktu
untuk menghasilkan karya matematika sebanyak yang dihasilkan Cauchy atau Euler.
Tetapi karyanya mengagumkan untuk kualitas dan kedalamannya. Makalah-makalah
matematisnya menetapkan arah baru dalam teori fungsi kompleks memprakarsai
studi mendalam dari apa yang sekarang ini disebut topologi, dan dalam geometri
memulai perkembangan yang memuncak 50 tahun kemudian dalam teori relativitas
Einstein.
Archimedes
Archimedes dari Syracuse, tanpa diragukan lagi bahwa ia
merupakan matematikawan terbesar. Keturunan Yunani, ia menerima Pendidikan di
Alexandria, pusat pengajaran dan kebudayaan Yunani. Pada msanya sendiri ia
terkenal sebagai pencipta dan seorang ilmuwan praktis. Ia menciptakan sekrup
Archimedes untuk memompa air, ia menyatakan sifat-sifat katrol dan pengungkit
(Berikan saya tempat untuk berdiri, dan akan saya gerakkan bumi), ia membangun
sebuah model mekanis yang meniru gerakkan bulan dan planet-planet, dan untuk
memuaskan raja Syracuse, ia menemukan cara untuk memutuskan apakah mahkota raja
dibuat dari emas asli tanpa meleburnya (Prinsip daya apung Archimedes).
Penemuan-penemuan dan perkakas-perkakas praktis untuk
Archimedes hanyalah hiburan belaka, tulisantulisannya yang terbaik dan
pikirannya yang paling tajam dicurahkan ke bagian dari matematika yang sekarang
dikenal sebagai kalkulus integral. Dengan memakai metode (metode keletihan) di
mana ia menjumlahkan sejumlah besar-besaran yang sangat kecil, ia mengemukakan
beberapa dari hasil-hasil itu pada luas dan volume suatu bidang yang diputar.
Sumbangan-sumbangannya antara lain adalah rumus luas lingkaran, luas dari
potongan parabol, luas elips, volume dan luas permukaan bola, dan volume kerucut
dan benda-benda putar lain. Ia dikatakan telah meminta kepada teman-temannya
agar di atas batu nisannya di letakkan sebuah bola yang berisi tabung berukir,
ditulisi dengan hasil bagi volume bola dan tabung tersebut.
Dari ketiga penemu matematika di atas, kita bisa belajar
bahwa zaman dahulu yang tidak secanggih
zaman sekarang saja, bisa menemukan sesuatu yang sangat bermanfaat. Harusnya
orang-orang zaman sekarang sudah bisa menemukan hala yang lebih bermanfaat
lagi. Mungkin menemukan sesuatu hal yang belum pernah ada akan terasa sulit.
Tapi kita bisa mengembangkan ilmu yang telah ada. Misalkan menerapkan ilmu
matematika yang telah ditemukan oleh ketiga penemu di atas, pada kegiatan
sehari-hari.
Leonhard Euler (1707 – 1783)
Euler menulis buku matematika setara dengan 75 buah buku. Euler
adalah tokoh dominan dari matematika abad kedelapan belas dan pengarang
matematika yang paling subur sepanjang masa. Lahir dekat basel, Swiss, ia
belajar kepada orang sebangsanya Johan Bernoulli dan telah menerbitkan
makalah-makalah pada usia 18 tahun. Ia menjabat di universitas Basel, St.
Petersburg Academy of Sciences, dan Berlin Academy of Sciences. Pada waktu ia
meninggal, disebutkan bahwa semua matematikawan Eropa adalah mahasiswanya.
Minat Euler terentang di semua matematika dan fisika. Ia
memperkenalkan e (kalkulus fungsi-fungsi transenden) sebagai bilangan dasar
untuk logaritma asli, memperlihatkan bahwa e dan e^2 adalah takrasional, dan
menemukan hubungan luar biasa e^(i*pi)=-1.
Kebutaan selama 17 tahun terakhir dari hidupnya nampaknya
tidak menghambat karyanya. Sebagian, disebabkan oleh daya ingatnya yang ajaib;
ia mengetahui dalam hati rumus-rumus trigonometri dan analisis, ditambah banyak
puisi dan seluruh Aeneid. Dikatakan bahwa ia telah mengerjakan suatu
perhitungan sampai 50 posisi decimal di dalam kepalanya.
Euler adalah seorang pecinta keluarga, yang seringkali
menghabiskan waktu sore harinya dengan membangun permainan-permainan ilmiah
untuk ke 13 putri-putrinya. Ia memang manusia yang mengagumkan.
Johan Bernoulli
Johan Bernoulli mungkin yang paling terkenal dari sebuah
keluarga matematikawan yang produktif. Paling sedikit delapan orang
matematikawan abad kedelapan belas yang terkemuka mempunyai nama Swiss -
Bernoulli, dan dikatakan masih terdapat matematikawan aktif yang mempunyai nama
ini. Tetapi, demikian banyaknya bakat matematis dalam satu keluarga boleh jadi
bukan merupakan berkah yang tak terbagi.
Johan dan saudaranya Jacques, setelah Newton dan Leibniz,
merupakan perintis-perintis yang terpenting dari kalkulus. Kedua bersaudara
tersebut bersaing dengan penuh semangat dan sering dengan sengit demi
pengakuan, walaupun mereka tetap berkomunikasi satu sama lain dan dengan
Leibniz tentang matematika. Johann akan mengakui hasil-hasil yang ditemukan
oleh saudaranya (atau oleh yang lain) dan Jaques akan memberikan reaksi yang
serupa. Usaha-usaha Leibniz untuk mendamaikan hanya melibatkannya dalam
percekcokkan tersebut. Bahkan Daniel, putra Johann terbawa ke dalam
pertentangan itu dan terpaksa meninggalkan rumah pada waktu Leibniz memenangkan
hadiah setelah mengungguli Johann. Itu merupakan catatan yang tidak
membahagiakan untuk sebuah keluarga yang benar-benar mengagumkan.
Keluarga Bernoulli menangani semua jenis masalah dasar dalam
kalkulus, termasuk titik-titik balik, Panjang kurva-kurva, deret tak-terhingga,
dan Teknik-teknik pengintegrallan. Johann menulis buku ajar kalkulus yang
pertama pada tahun 1691 dan 1692, tetapi bagian tentang kalkulus integral tidak
diterbitkan sampai tahun 1742 dan tentang kalkulus diferensial sampai tahun
1924. Sebagai gantinya, pada tahun 1969, Guillaume F. A. de l’Hopital,
mahasiswa Johann, menerbitkan naskah kalkulus yang pertama. Bentuknya diubah
sedikit dari karya gurunya. Mungkin pengaruh Johann paling baik dilihat pada
mahasiswanya yang lain dan yang lebih terkenal, Leonhard Euler.
Guillaume F. A. de l’Hopital
Guillaume Francois Antoine de l ’Hopital adalah salah satu
dari sinar yang kurang cemerlang dari cakrawala matematis, dan ia tetap
diabadikan oleh suatu hasil yang dikenal dengan Namanya (Aturan l’Hopital).
Lebih-lebih, hasil tersebut bukan miliknya; itu hak gurunya Johann Bernoulli.
Dengan demikian bergantunglah sebuah kisah yang bermanfaat diceritakan kembali.
L’Hopital lahir dari ayah ibu bangsawan perancis. Dengan
sedikit bakat matematis dan lebih banyak uang, ia setuju untuk menunjang Johann
Bernoulli jika yang belakangan ini membolehkannya untuk menerbitkan penemuan
Bernoulli. Setelah kematiannya, Bernoulli mencoba untuk menuntut
penemuan-penemuan ini sebagai miliknya, tetapi bukti kurang cukup. Baru pada
tahun 1955, surat-surat antara Bernoulli dan l’Hopital yang merinci
rencana-rencana ini ditemukan, yang akhirnya membenarkan tuntutan Bernoulli.
Sumbangan l’Hopitan diantaranya yaitu buku pelajaran pertama
tentang kalkulus diferensial, diterbitkan tahun 1696. Buku ini memakai sejenis
Bahasa yang biasa pada semua pekerja dini dalam kalkulus yaitu Bahasa tentang
hal yang sangat kecil (infinitesimal). Apa yang dimaksud dengan infinitesimal
itu? Menurut l’Hopital, jika dua besaran dibedakan suatu bilangan yang sangat
kecil, mereka dapat dipandang sebagai sama. Ini nampaknya mengatakan bahwa dua
besaran dapat sekaligus sama dan tidak sama. Dalam tangan orang-orang yang
berbakat seperti Newton, Leibniz, Bernoulli dan Euler, ide yang berarti dua ini
nampaknya tidak mengganggu dan bahkan mungkin membantu dalam penemuan
matematika-matematika baru. Untunglah baginya, kesangat kecilan ini dibuang
dari matematika selamat abad kesembilan belas dan digantikan oleh ide cermat
tentang limit. Tetapi matematikawan akhir-akhir ini telah menghidupkan kembali
suatu versi yang dapat diterima tentang besaran-besaran yang lama dipandang
rendah ini dalam suatu cabang matematika yang disebut analisis takbaku.
Blaise pascal (1623 – 1662)
Blaise pascal membuat sumbangan-sumbangan untuk kalkulus.
Pada usia 19 tahun ia menciptakan mesin penambahan yang pertama. Alat ini,
dengan roda yang diputar tangan, adalah leluhur primitive dari kalkulator
elektronika dan computer sekarang. Dan alat-alat penghitung modern inilah yang
membuat metode-metode yang ditemukan olehnya secara khusus berguna dan praktis.
Pascal lahir di Clermont, Perancis, seorang anak yang
sakit-sakitan yang diganggu oleh kesehatan buruk selama hidupnya yang singkat.
Pada usia 12 tahun, ia mulai mempelajari geometri, di bidang inilah ia membuat
sumbangan matematisnya yang terbesar. Bersama orang sebangsanya, Piere Fermat,
ia diberi penghargaan dengan perintisan pengkajian serius pada teori
probabilitas. Nama segitiga pascal diberikan kepada susunan bilangan yang
terdiri dari koefisien-koefisien binomial. Gagasannya ini memengaruhi Leibniz
dan melalui dia penemuan kalkulus.
Bahkan lebih dari pada prestasi ilmiahnya, pascal diabadikan
oleh tulisan-tulisan keagamaannya. Penseesnya adalah kesusastraan klasik yang
amat besar. Sementara ia berfikir bahwa hanya penalaran merupakan dasar untuk
pengetahuan dalam ilmu dan matematika, ia mengatakan bahwa misteri dari
keyakinan tersembunyi dari penalaran. Dalam analisis akhir, pascal akan meminta
dengan tegas bahwa keyakinan lebih tinggi dari pada penalaran.
Niels Bohr 1885 – 1962 (bagian 1)
Bapak dari struktur atom adalah Niels Henrik DavidBohr. Ia
lahir di Copenhagen pada tahun 1885. Pada tahun 1911 Niels Bohr meraih gelar
doctor fisika dari Universitas Copenhagen. Tak lama sesudah itu, Niels Bohr pergi
ke Cambridge Inggris. Disana ia belajar di bawah asuhan JJ Thompson, seorang
ilmuwan yang menemukan electron. Dalam beberapa bulan sesudah Bohr pindah
kembali ke Manchester, belajar pada Ernest Rutherford yang beberapa tahun
sebelumnya menemukan Nucleus (inti Atom). Rutherford lah yang menegaskan
(berbeda dengan pendapat – pendapat sebelumnya) bahwa atom umumnya kosong,
dengan bagian pokok yang berat pada tengahnya dan electron di bagian luarnya.
Tak lama sesudah itu Bohr segera mengembangkan teorinya sendiri yang baru serta
radikal tentang struktur atom/
Kertas kerja Bohr yang bagaikan membuat sejarah (On the
constitution of atoms and molecules) di terbitkan dalam philosophical magazine
tahun 1933. Teori Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniature planit
mengitari matahari, dengan electron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar
bagian pokok, tetapi dengan perbedaan yang sangat penting. Bilamana hukum –
hukum fisika klasik mengatakan tentang perputaran orbit dalam segala ukuran,
Bohr membuktikan bahwa electron – electron dalam sebuah atom hanya dapat
berputar dalam orbitnya dalam ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat
rumusan lain bahwa electron-elektron yang mengitari bagian pokok berada pada
tingkat energi (kulit) tertentu tanpa menyerap atau memancarkan energi.
Electron dapat berpindah dari lapisan dalam ke lapisan luar jika menyerap
energi. Sebaliknya, electron akan berpindah dari lapisan luar ke lapisan lebih
dalam dengan memancarkan energi.
Teori Bohr memperkenalkan perbedaan radikal dengan gagasan
teori fisika klasik. Beberapa ilmuwan yang penuh imajinasi segera bergegas
memuji kertas kerja Bohr sebagai suatu masterpiece, suatu kerja besar. Meski
begitu, banyak ilmuwan lainnya pada mulanya menganggap sepi kebenaran teori
baru ini. Percobaan yang paling kritis adalah kemampuan teori Bohr menjelaskan
spektrum dari hydrogen atom. Telah lama diketahui bahwa gas hydrogen jika dipanaskan
pada tingkat kepanasan yang tinggi, akan mengeluarkan cahaya. Tetapi, cahaya
ini tidaklah mencakup semua warna, tetapi hanya cahaya dari sesuatu frekuensi
tertentu. Nilai terbesar dari teori Bohr tentang atom adalah berangkat dari
hipotesa sederhana tetapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan yang mengagumkan
tentang gelombang Panjang yang persis dari semua garis warna (spectral) yang
dikeluarkan oleh hydrogen. Lebih jauh dari itu, teori Bohr memperkirakan adanya
garis spectral tambahan, tidak terlihat pada saat sebelumnya, tetapi kemudian
dipastikan oleh para pencoba. Di tahun 1922 Bohr mendapatkan hadiah nobel untuk
bidang fisika.
Tahun 1920 lembaga fisika teoritis didirikan di Kopenhagen
dan Bohr jadi direkturnya. Di bawah pimpinannya, cepat menarik minat ilmuwan –
ilmuwan muda yang brilian dan segera menjadi pusat penyelidikan ilmiah dunia.
Tetapi sementara itu teori struktur atom Bohr menghadapi kesulitan – kesulitan.
Masalah paling pokok adalah bahwa teori Bohr, meskipun dengan sempurna menjelaskan
kesu;itan masa depan atom (misalnya hydrogen) yang punya satu electron, tidak
dengan persis memperkirakan spectra dari atom-atom lain. Beberapa ilmuwan
terpukau dalam hal memaparkan atom hydrogen, dengan harapan dengan cara
menyempurnakan sedikit teori Bohr, mereka dapat juga menjelaskan spectra atom
yang lebih berat. Bohr sendiri merupakan salah seorang pertama yang menyadari
penyempurnaan kecil itu tak akan menolong, karena itu yang diperlukan adalah
perlombaan radikal. Tetapi bagaimanapun dia mengerahkan segenap akal jeniusnya,
ya meskipun ia tidak memecahkannya.
"Himbauan : Jika artikel ini memang berguna untuk
teman-teman, MOHON artikel ini di sharing kepada yang lain supaya Teman-teman
kita juga mendapatkan manfaatnya. Terimakasih"
Baca Juga:
0 Response to "ilmuwan (bagian 2)"
Post a Comment